Selasa, 09 Juni 2020

Mengenal Ustadzah Oki Setiana Dewi





Biografi Oki Setiana Dewi
Lahir pada tanggal 13 Januari 1989 di Batam, Kepulauan Riau. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan. Oki Setiana Dewi terlahir dari pasangan Sulyanto dan Yunifah Lismawati yang berdarah Jawa-Palembang. Sejak usia 16 tahun, ia merantau ke Jawa, dan menetap di Depok.
Oki menyelesaikan pendidikan SMA nya di SMA Negeri 1 Depok. Ketika SMA, Oki adalah salah satu siswa yang cerdas, dan terbukti selalu menjadi juara kelas. Oki juga sering mewakili sekolahnya dalam berbagai perlombaan akademis dan non akademis. 
Karena kecerdasannya, itu bisa membuat Oki diterima di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya di Universitas Indonesia, Prodi Sastra Belanda.
Ia sudah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa terbaik PS MABIM FIB UI 2007, serta berprestasi di bidang seni FIB UI di tahun 2010.
Selain menimba ilmu di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Oki juga menimba ilmu di Tahfidzul Qur'an di Rumah Qur'an yang terletak di Depok. Dengan ketertarikannya dalam belajar agama, ia juga tunjukan dengan mempelajari bahasa arab di Universitas Umm Al Qura di Makkah, Arab pada tahun 2012.
Awal mulanya, ia dikenal sejak berperan dalam film Ketika Cinta Bertasbih 2008 silam. Oki adalah penulis, pembicara dan artis muslimah cantik masa kini yang sangat menginspirasi para remaja.
Ia juga berbakat dalam dunia akting, kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. Banyak sekali penghargaan yang diraihnya seperti Aktris Pendatang Baru Wanita terbaik, Aktris Wanita Terbaik versi Islamic Movie Days dan Aktris pendatang baru wanita terfavorit dalam film Ketika Cinta Bertasbih di Indonesia Movie Awards tahun 2010 yang lalu. Sudah banyak film yang diperankannya, acara tv seperti Talkshow, karyanya seperti Buku Novel, dan lagu-lagunya yang tak kalah merdu.
Selain itu, beliau aktif mengisi berbagai materi kemuslimahan juga aktif dalam melakukan kegiatan sosial lainnya.

Penampilan Oki Setiana Dewi
Oki memang kerap tampil syar'i dan sederhana baik di keseharian dan dalam acara sebagai ustadzah yang ditayangkan di televisi. Gaya berpakaiannya yang santun, dan sosoknya yan inspiratif, membuatnya menjadi sosok yang dianut banyak wanita muslim. Seperti diketahui, penampilan syar'i selama ini telah menjadi salah satu ciri khas Oki. Ia selalu menampilkan gaya busana yang sesuai dengan tuntunan syariah. Oki pun konsisten dengan hal tersebut.

Retorika Dakwah Oki Setiana Dewi
Retorika merupakan seni berpidato dan berargumentasi menggunakan tata bahasa yang baik, lancar, dan benar untuk memengaruhi pendengar, juga mengajak seseorang yang bersifat menggugah. Retorika bertujuan menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dari tulisan yang bersifat prosa atau wacana lisan. Oki Setiana Dewi menyampaikan ceramahnya dengan gaya lemah lembut, retorika yang khas, serta mendongeng agar audiens lebih khusuk mendengarkan materi. Oki Setiana Dewi ketika menyampaikan retorika nya dalam acara tv islam itu indah menggunakan analisis teori Aristoteles. Dalam kajian retorika menurut teori Aristoteles menjelaskan bahwa retorika ialah seni berbicara di depan umum. Menurut Aristoteles, dalam retorika terdapat tiga bagian inti yaitu: ethos (ethichal), pathos (emotional) dan logos (logical). Kepandaian retorika seorang da’i sangat dituntut sebab dengan penguasaan retorika yang baik dan benar, seorang da’i dapat memotivasi mad’u, namun masih banyak para pendakwah yang kurang memperhatikan kaidah retorika pada hakikatnya.

Berikut adalah contoh dakwah yang dibawakan oleh Oki Setiana Dewi https://www.youtube.com/watch?v=2kj-rkZGwK8

Dilihat dari penyampaiannya, beliau merupakan penceramah yang terorganisir dan cerdas. Secara keseluruhan, Oki mampu menyampaikan ceramahnya pada audiens, ia menyampaikan ceramahnya dengan gaya lemah lembut, retorika yang khas, serta mendongeng agar audiens lebih khusyuk mendengarkan materi yang ia sampaikan.

Etika Komunikasi Dakwah Oki Setiana Dewi
Etika komunikasi dakwah yang disampaikan oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi pada acara "Islam Itu Indah" ini dapat dilihat dari pemilihan teknik bicara, gestur gerak tubuh, teknik pengucapan, dan penyampaian sumber pesan dalam komunikasi. Oki Setiana Dewi ini dalam berdakwah biasanya menggunakan gestur tubuh dan mimik muka yang bagus dalam menyampaikan dakwahnya. Lalu pemilihan kata menyesuaikan pesan yang disampaikan secara terstruktur kepada audiens. Pada organisasi pesan, secara garis besar ia menggunakan deduktif. Hal ini jelas nampak terlihat dari awal penjabaran beliau yang menyebutkan gagasan pokok terlebih dahulu kemudian diuraikan secara detail pada penjelasan selanjutnya. Organisasi pesan yang lain digunakan pada dialog yang lebih rinci, misalnya ketika beliau menjawab suatu pertanyaan dan beliau menggunakan organisasi pesan induktif. Secara keseluruhan organisasi pesan yang digunakan beliau sudah tepat. Beliau ini biasanya bersikap lemah lembut dalam penyampaian materinya.

Kepribadian Oki Setiana Dewi
Pada awalnya beliau tertarik dalam belajar agama, juga di tunjukan dengan mempelajari bahasa arab di Universitas Umm al Qura di Makkah, Arab pada tahun 2012.
Selain itu, Oki juga aktif mengisi berbagai materi kemuslimahan dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia merupakan penceramah yang terorganisir dan cerdas, secara keseluruhan Oki mampu menyampaikan ceramahnya pada audiens.
Beliau menyampaikan ceramahnya degan gaya lemah lembut, retorika yang khas, serta mendongeng agar audiens lebih khusuk mendengarkan materi, dan memiliki kepribadian yang religious serta sederhana dalam berpakaian. Selain itu, ia juga menyibukkan diri dengan mengisi seminar kemuslimahan dan kepemudaan. Ia menghabiskan waktunya untuk mengajar ngaji di TPA khusus anak-anak dan ibu-ibu sejak 2009. Oki memiliki komunitas sendiri yaitu bernama Sahabat Oki Setiana Dewi atau SOSD yang sudah memiliki banyak anggota.
Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan tersebut, terbentuklah menjadi pribadi yang religious serta sederhana dalam berpakaian. Selain itu, beliau juga telah berhasil menjadi penceramah yang terorganisir serta cerdas.

Gaya Komunikasi Dakwah Oki Setiana Dewi

Setiap bentuk komunikasi adalah sebuah drama. Oleh karena itu pembicara hendaknya mampu mendramatisasi terhadap pembicara. Jika seorang mampu bercerita, sesungguhnya ia mempunyai potensi untuk berceramah dan menjadi mubaligh. Oki Setiana Dewi sebagai presenter dihadapkan dengan beberapa tantangan dalam menyampaikan pesan dakwahnya, salah satunya adalah penikmat media sosial yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Mulai dari orang biasa hingga orang yang berpendidikan tinggi. Hal ini menjadi tatangan sendiri dalam berkomunikasi ketika Oki selaku pembicara ingin menyampaikan suatu pesan dikarenakan beragam latar belakang pendengar. 
Oki Setiana Dewi dalam berdakwah tak lepas dari kemampuan Oki dalam berbicara, salah satu gaya yang khas dari Oki adalah sering menyampaikan suatu pesan melalui media cerita teladan. Banyak kisah-kisah yang telah disampaikan oleh Oki dalam dakwahnya.Salah satu yang menjadi perhatian penulis adalah penyampaiannya dalam “kisah detik-detik wafatnya Rasulullah”. 
Karena dalam penyampaian cerita tersebut Oki Setiana Dewi sangat menghayati sehingga membuat para pendengar menjadi terbawa dalam kisah yang disampaikan.
Dalam penyampaian dakwahnya Oki Setiana Dewi punenggunakan gaya bahasa dalam menceritakan kisah detik-detik wafatnya Rasulullah SAW bervariasi diantaranya Oki menggunakan gaya bahasa percakapan dalam pemilihan bahasa berdasarkan pilihan kata. Sedangkan berdasarkan struktur kalimat yang digunakan Oki adalah bahasa Paralelisme, Antitesis dan Repetisi yang meliputi Tautotes dan Epanalepsis. 
Pilihan kata tersebut, disesuaikan dengan media yang digunakan dalam berdakwah yaitu menggunakan media Youtube, yaitu semua masyarakat Indonesia bisa mengaksesnya, mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, dari semua kalangan orang berpendidikan dan orang awam pun dapat mengaksesnya. Sehingga pendengar dengan mudah mengerti dan memahami pesan yang disampaikan.
Gaya suara Oki Setiana Dewi dalam menceritakan kisah detik-detik wafatnya Rasulullah SAW sangat bervariasi. Dia sangat memperhatikan internet. Selain itu, masalah pakaian juga perlu menjadi perhatian. Pakaian bagian dari diri kita, bila pakaian dinilai kurang pantas, berarti diri kita belum tampil di depan umum (mereka). Kata orang pakaian yang pantas pasti akan menambah kewibawaan. Di dalam praktek, cukup banyak pembicara yang mengabaikan pakaian ini. Ibu dua anak ini mengatakan ketiga cara itu bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhannya. Bisa dengan cara lisan, perbuatan dan pakaian. Beliau pun mengatakan bila tak cukup dengan lisan maka biasakan dengan mencontohkannya. "kalau dengan baju membuat orang tersebut berhijrah, yang tadinya ga pakai hijab jadi pakai hijab ya kenapa tidak," tuturnya.

Karya

Filmografi
Ketika Cinta Bertasbih (2008)
Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009)
Demi Cinta (2017)

Sinetron
Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan
Ketika Cinta Bertasbih Meraih Ridho Ilahi
Dari Sujud Ke Sujud
Anak-anak Manusia

Acara TV
Islam Itu Indah
Curahan Hati Perempuan

Buku
Melukis Pelangi: Catatan Hati Oki Setiana Dewi (2011)
Sejuta Pelangi: Pernik Cinta Oki Setiana Dewi (2012)
Cahaya di Atas Cahaya: Perjalanan Spiritual Oki Setiana Dewi (2012)
Hijab I'm In Love (2013)
Dekapan Kematian (2013) 
Sebentang kearifan dari barat: Islam dalam perjalanan antara Australia, Jerman, dan Spanyol (2018)

Sumber